apa yang terjadi hari ini di belahan pulau jawa bagian selatan ketika tahun
1949?
siapa tokoh di balik serangan umum 1 maret?
dan bagaimana reaksi dunia saat itu?
pasca kemerdekaan 1945, Indonesia masih didera perang dengan penjajah
(belanda) maupun menghadapi pemberontakan dari dalam tubuhnya sendiri.
Sultan Hamengku Buwono IX ketika itu sebagai penguasa kasultanan
ngayogjakarto hadiningrat yang sekaligus ketika itu merangkap sebagai
“penanggungjawab” ibukota RI yang baru berumur kurang dari 4 tahun pindah ke
Yogyakarta dikarenakan daerah lain sudah habis oleh serangan Belanda. maka
ketika itulah Yogyakarta sebagai daerah pertahanan terakhir untuk
mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
singkat cerita, sultan HB IX sebagai raja keraton mengundang letkol Suharto
(mantan Presiden RI) untuk membicarakan siasat agar, dunia (PBB) tidak
menganggap Indonesia benar-benar habis. maka melalui idenya HB IX muncullah
yang namanya serangan umum 1 maret.
setelah berunding dengan letkol Suharto, maka kemudian Sultan mengontak
melalui kurirnya ( Amir Murtono dan letnan 1 Marsudi) kepada gerilyawan untuk
mempersiapkan serangan mendadak pada pagi dini hari tanggal 1 maret 1949.
dimana ketika itu sultan berfikiran bahwasanya dengan adanya serangan tersebut
setidaknya dunia melihat bahwa Indonesia masih memperlihatkan perlawanan
terhadap Belanda (dimana sebaliknya Belanda mengatakan kepada dunia bahwa
Indonesia keseluruhan sudah didalam genggamannya) walaupun hanya berkisaran
waktu sekitar 6 jam.
siasat ini ternyata dipahami secara baik oleh gerilyawan yang ada di kota
Jogjakarta. sehingga ketika pagi pukul 06.00 sampai 12.00, kota Jogjakarta
dikuasai oleh gerilyawan pejuang kemerdekaan. ini kemudian yang menjadikan
belanda marah kepada sultan HB IX yang ternyata berada dibalik siasat serangan
umum tersebut.
penguasaan sekitar 6 jam itu sangat penting. disitulah kemudian, muncul
perundingan-perundingan seperti perjanjian roem-royen, meja bundar dll. jika
siasat untuk menyerang belanda walau sesaat itu tidak terlaksana, entah
bagaimana nasib bangsa ini kedepannya.
semoga dari perenungan sederhana tentang serangan umum 1 maret 1949 mampu
menjadikan generasi muda Indonesia penuh dengan semangat untuk membebaskan dari
semua penjajahan baik bersifat nyata mupun tidak nyata